Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini

Laman

Senin, 04 Januari 2010

Jurnal Pemasaran Pengaruh Atribut Produk Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Tugas Analisis Metode Riset Jurnal primer
Latar Belakang
Di dalam kehidupan yang semakin modern ini, dimana tingkat persaingan semakin ketat dalam ilmu pengetahuan, teknologi, maupun informasi, maka masalah yang dihadapi dunia usaha semakin rumit. Perkembangan ekonomi serta dukungan sarana transportasi yang cukup banyak, berdampak secara langsung terhadap mobilitas manusia itu sendiri. Sarana transportasi yang disediakan baik di dalam maupun di luar kota akan membuat jarak dan waktu semakin tak berarti, terbukti hanya dalam waktu beberapa jam saja seseorang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak ratusan bahkan ribuan mil. Untuk menjembatani komunikasi orang-orang yang berlainan tempat itu dibutuhkan teknologi telekomunikasi sehingga muncul telepon seluler (ponsel), sehingga orang dapat menghubungi dan dihubungi dimanampun berada dengan jaringan yang tersedia.
PT. Excelcomindo Pratama, Tbk., atau disingkat XL anak perusahaan dari Telekom Malaysia (TM), adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. XL beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, dan bisnis XL saat ini adalah Consumer Solutions sebagai penyedia jaringan selular dual band melalui kartu prabayar jempol dan bebas serta pascabayar Xplor dan Business Solutions sebagai penyedia layanan solusi korporat berbasis sirkit sewa (leased line), broadband dan IP (Internet Protocol). Pada 21 September 2006, XL telah meluncurkan XL 3G, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. Dengan semuanya itu XL sudah siap untuk memasuki era full Internet Protocol, yaitu adanya konvergensi layanan voice, data, video dan broadcasting.

Perumusan Masalah
Factor yang akan menentukan apakah dalam jangka panjang perusahaan akan memperoleh keuntungan atau tidak adalah banyak sedikitnya kepuasan yang akan diterima konsumen dari produk yang ditawarkan. Pada garis besarnya, perusahaan harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk yang dihasilkan diantaranya harga yang terjangku, kualitas yang baik, warna kemasan produk yang menarik, dan yang lainnya. Selain atribut produk tersebut pemasar juga harus mampu mengkomunikasikan produk yang mereka hasilkan, setrategi bauran promosi seperti iklan dan rekomendasi dari mulut ke mulut akan dapat mempengaruhi keputusan beli konsumen. Promosi seperti iklan merupakan alat komunikasi pemasaran perusahaan kepada calon pembeli maupun pelanggan, selain komunikasi secara personal antara pelanggan dengan calon pelanggan (word of mouth). Konsumen yang telah menggunakan produk merupakan suatu sumber informasi yang penting bahkan dapat memiliki pengaruh dan respon ke konsumen lain dalam melakukan keputusan pembelian. Begitu juga dengan iklan suatu produk yang ditayangkan baik di media cetak maupun elektronik akan berpengaruh dalam pemberian informasi secara singkat mengenai produk yang ditawarkan.
Menyadari hal tersebut, usaha pamahaman akan perilaku konsumen adalah sangat penting untuk mencapai keberhasilan pemasaran. Dengan mamahami perilaku konsumen dalam memilih produk, pamasar dapat memahami dengan sebenarnya apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Dalam penelitian survei informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner. Teknik angket (kuisioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan / pernyataan kepada responden dengan dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. (Husein Umar 2003 : 49). Peniliti menggunakan kuisioner tertutup yaitu jawaban sudah diberikan dari pernyataan/pertanyaan.
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi pengguna kartu XL Bebas yang ada di Kabupaten Sleman sangat banyak sehingga tidak semua anggota populasi dapat dipilih dan dijadikan sampel, maka peniliti menggunakan teknik pengambilan sampel non probabilitas sampling yaitu semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian, caranya dengan convenience sampling atau cara dipermudah yaitu peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang peneliti temui (Freddy Rangkut, 2003 : 106-107). Sampelnya diambil dari sebagian pengguna kartu seluler XL Bebas di Yogyakarta.

ANALISIS PERANAN MODAL ASING TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Tugas Metode Riset Jurnal Sekunder
Latar Belakang
Pada awal tahap pembanguan I (Repelita I), Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN. Pendapatan nasional Indonesia sebesar US $ 80 perkapita pada tahun 1971, sedangkan beberapa negara ASEAN sudah mencapai ± US $ 200 per-kapita. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia 1960 – 1970 kurang dari 4% per-tahun. Tingkat pembentukan modal domestik juga sangat rendah, kurang dari 8% dari PDB, dan tidak cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi (Basuki dan Sulistyo, 1997: 51).

Perumusan Masalah
Selama Pembangunan Jangka Panjang I (PJPT I), utang luar negeri berperan sebagai dana tambahan untuk mempercepat laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia. Selama periode tersebut , pembayaran kembali kewajiban yang terkait dengan utang luar negeri belum dianggap beban bagi perekonomian nasional, karena sebagian besar kewajiban pembayaran utang masih terdiri dari pembayaran bunga pinjaman saja. Sejak 1990, cicilan pokok pinjaman sudah harus mulai dibayar, namun tabungan domestik masih belum memadai, akibatnya total kewajiban menjadi lebih besar dari pinjaman baru. Dengan kata lain, sejak saat itu sudah terjadi transfer negatif modal neto (net negatif resources transfer). Transfer negatif modal neto tersebut dibiayai dari hasil pengetatan konsumsi dalam negeri dan pengetatan pengeluaran pemerintah, sehingga kemampuan keuangan pemerintah untuk membiayai pembangunan prasarana dan investasi sosial menjadi semakin terbatas (Arryman, 1999).

Metode penelitian
Data yang digunakan dalam studi ini merupakan data sekunder berbentuk data time series tahunan. Data yang dipergunakan meliputi data pertumbuhan ekonomi (GDB) yang diperoleh dari International Financial statistic terbitan IMF, utang luar negeri (AID) dan tabungan domestik (s) dari Nota Keuangan Negara, serta data investasi asing (PMA) dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia Bank Indonesia.
Model dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan oleh Papanek (1973) dan Mosley (1980).
GDB = f (FDI, AID, S)
Metode Estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda Orinary Least Square (OLS), dengan spesifikasi model sebagai berikut :
GDBt = 0 + 1 FDIt + 2 AIDt + 3 St + ìt
Konsep penting dalam OLS adalah asumsi stasionaritas dimana semua variabelnya harus bersifat non stochastik. Asumsi ini mempunyai konsekuensi yang tidak akan berubah terlalu besar seiring dengan periode waktu pengambilan sampel dan mempunyai kecenderungan mengarah pada nilai rata-rata (mean) sehingga pengabaian terhadap asumsi stationaritas dapat menyebabkan munculnya regresi lancung (spurious regresion) yang ditandai dengan nilai R2 yang tinggi tetapi nilai Durbin Watsonnya rendah. Untuk menghindari gejala spurious regression maka dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian kointegrasi. Uji kointegrasi merupakan uji terhadap model analisis terhadap persoalan regresi lancung. Jadi sebelum menggunakan model, harus diyakini bahwa data runtun waktu yang digunakan mempunyai derajat atau orde integrasi yang sama.

Hasil
Dengan menggunakan uji kointegrasi yang dikembangkan oleh Engle-Granger (CRDW) dan Dickey - Fuller (DF), diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:
Tabel 2:
Uji Kointegrasi
METODE KOINTEGRASI
CRDW DICKEY-FULLER
GDB = f (FDI, AID, S) 1.6718* -4.7498**
Keterangan:
(*) signifikan pada taraf 1% di dasarkan atas statistik CRDW (Engle and Granger (ed), 1991: 101)
(**) signifikan pada taraf 10% di dasarkan atas statistik MacKinnon Value
Dari hasil pengujian terbukti bahwa model analisis lolos dari kecenderungan spurious regression. Dengan demikian analisis model dapat dilanjutkan dengan menggunakan model tersebut.