Daftar Blog Saya

Cari Blog Ini

Laman

Rabu, 25 November 2009

MASALAH DAN DINAMIKA INDUSTRI KECIL PASCA KRISIS EKONOMI1

TUGAS ANALISIS JURNAL DATA PRIMER :METODE RISET
Latara Belakang
Krisis ekonomi sejak pertengahan tahun1997 dan puncaknya pada tahun 1998 berdampak negatif terhadap sektor industri. Sektor industri manufaktur yang relative lebih tahan (survive) terhadap dampak negatif krisis adalah industri yang umumnya menggunakan bahan baku domestik, berorientasi ekspor, dan tidak mempunyai utang luar negeri yang signifikan.Krisis ekonomi berdampak negatif terhadap industri besar dan sedang (IBS) maupun terhadap industri kecil dan industry kerajinan rumah tangga (IKKRT). Krisis menyebabkan hampir semua kelompok industri mengalami penurunan dalam jumlah produksi dan tenaga kerja
Perumusan Masalah
Dari sisi faktor permintaan kinerja usaha akan bertahan atau membaik jika pangsa pasarnya tidak terpengaruh krisis atau bahkan meningkat karena krisis. Kinerja usaha dapat bertahan atau membaik juga dapat disebabkan oleh harga input yang digunakan terpengaruh oleh krisis ekonomi atau tidak.sedangkan sub-sektor jasa perdagangan dan produk pertanian kinerjanya menurun. Sementara itu proporsi UKM dengan kinerja yang meningkat dan menurun hampir berimbang untuk subsector industri mebel kayu dan industry pakaian jadi. Studi mengenai dampak krisis ekonomi terhadap industri kecil telah banyak dilakukan, namun riset mengenai industry kecil pasca krisis ekonomi masih relatif terbatas.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah: (1) metode telaah literatur,dan
(2) metode survei lapangan, dan
(3) FGD (focus group discussion).
Telaah literatur, khususnya studi atau riset sebelumnya dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh industri kecil, sedangkan survey lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data primer. Dalam survei tersebut, responden mengisi kuesioner atau daftar
pertanyaan yang telah disiapkan. Di samping itu juga dilakukan wawancara secara mendalam (in-depth interview) untuk beberapa responden dengan tujuan untuk cek silang (cross-check) terhadap data yang telah dikumpulkan dari kuesioner.

PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI

TUGAS ANALISIS JURNAL METODE RISET
Latar Belakang

Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal antara lain likuiditas perusahaan itu sendiri. Menurut Wild et al. (2005:185) “Likuiditas (liquidity) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya”. Pentingnya likuiditas dapat dilihat dengan mempertimbangkan dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kurangnya likuiditas menghalangi perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntungan.

Perumusan Masalah

Persediaan merupakan unsur dari aktiva lancar yang merupakan unsur yang aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kepada konsumen.Dengan adanya pengelolaan persediaan yang baik, maka perusahaan dapat segera mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan yang kemudian bertransformasi menjadi kas atau piutang. Semakin tingginya tingkat perputaran persediaan menyebabkan perusahaan semakin cepat dalam melakukan penjualan barang dagang sehingga semakin cepat pula bagi perusahaan dalam memperoleh dana baik dalam bentuk uang tunai (kas) ataupun piutang.

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan desain kausal. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya ( Umar, 2006:63). Jadi, ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Dalam penelitian ini dilihat bagaimana perputaran persediaan (variabel independen) mempengaruhi likuiditas perusahaan (variabel dependen). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:72). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI, yaitu berjumlah 35 perusahaan

MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK ENERGEN

Dalam kehidupan sehari-hari. manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam salah satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan untuk makan. Pada umumnya makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Perkembangan jaman yang kian membutuhkan sesuatu yang serba cepat menimbulkan keinginan-keinginan untuk mengganti nasi dengan alternatif lain yang dianggap lebih praktis misalnya susu dan sereal.
Dalam memutuskan membeli sesuatu produk, konsumen memiliki motivasi yang dipengaruhi fakrot dari dalam maupun dari luar, faktor dari dalam adalah faktor keinginan dari masing-masing konsumen yang tidak sama. Sehingga motivasi konsumen dalam membeli produk Energen harus mengerti kebutuhan dan keinginan konsumen.
Konsumen dapat memilih produk Energen, karena pastinya konsumen sudah mengetahui kualitas produknya. Energen merupakn sereal yang diperkaya SIGMAVIT, yaitu paduan vitamin, mineral dan protein dalam jumlah dan komposisi tepat yang dibutuhkan tubuh dalam fase pertumbuhan, perkembangan dan pemelihara kesehatan.
Konsumen juga memilih produk Energen karena produkn ini cepat penyajiannya, dan menggandung nutrisi 4 sehat 5 sempurna. Tidak hanya itu harganya pun sangat terjangkau bagi para konsumen. Sehingga sangat memotivasi bagi para konsumen untuk mebeli produk Energen tersebut.

sumber : google dan kemasan Energen